Singo Ulung, Kesenian Barongsai dari Bondowoso

 Liputan6.com, Bondowoso: Kesenian rakyat di Tanah Air biasanya tak hanya tampil sebagai pengungkapan rasa keindahan atau sekadar bentuk hiburan belaka. Lebih dari itu, kesenian tersebut hidup di tengah komunitas pendukungnya sebagai bagian atau pelengkap dalam sistem kehidupan sehari hari. Kesenian Singo Ulung dari Bondowoso, Jawa Timur, misalnya. Kesenian ini hidup sebagai bagian dari rasa syukur masyarakat setempat atas karunia yang telah dilimpahkan Tuhan Yang Maha Esa.

Nama Singo Ulung diambil dari tradisi bersih desa dari Desa Blimbing, Kecamatan Kelabang, Bondowoso. Kesenian Singo Ulung adalah perpaduan dari seni tari topeng dan ojung yang biasanya sebagai tradisi untuk meminta datangnya turun hujan. Koloborasi kesenian tersebut dikemas dalam bentuk tari pertunjukan.

Munculnya tokoh kharismatik yang memiliki kesaktian ditampilkan penari topeng yang diiringi tokoh adat, permaisuri, dan pasukan berupa tiga ekor singa. Tokoh tersebut perwujudan seorang demang yang mengaktualisasikan wangsit yang diterimanya agar desa tetap mempertahankan kesejahteraan rakyat desa. Di saat inilah, tampil tarian ojung atrau dua murid satu perguruan yang beradu fisik dengan saling pukul dengan rotan. Klimaks penampilan kesenian rakyat ini sendiri terjadi ketika tiga Singo Ulung unjuk kebolehannya dengan berbagai atraksi.

Penampilan Singo Ulung memang sepintas seperti barongsai. Tapi, hal tersebut dibantah Sugeng, pimpinan dan pengemas kesenian ini. Menurut Sugeng, Jauh sebelum masuknya kesenian Cina itu ke Indonesia atau sekitar 511 tahun lampau, kesenian Singo Ulung sudah ditampilkan di Tanah Air, khususnya di Bondowoso.(ORS/Agus Ainul Yaqin)
 
Sumber : http://berita.liputan6.com/daerah/200405/77756/class=%27vidico%27

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Singo Ulung, Kesenian Barongsai dari Bondowoso"

Posting Komentar